Berencana membeli laptop untuk main game? Saat ini banyak laptop yang diiklankan sebagai laptop gaming, masih ditambah dengan embel-embel murah. Ya, maklum juga sih kalau kemudian laptop dengan kemampuan memainkan game kelas menengah sampai berat kemudian banyak diiklankan atau paling tidak kemampuan tersebut dijadikan nilai jual tersendiri dari laptop yang dimaksud.
Apa sih kriterianya sampai sebuah laptop layak di sebut sebagai gaming laptop? Jawabannya singkat mudah, ya kalau laptop tersebut mampu memainkan game kelas berat atau sedang dengan setting minimal moderat dengan lancar.
Nah, untuk mencari laptop dengan kemampuan seperti itu, rasanya akan sangat mudah kalau kita punya anggaran minimal 4 juta setengah – maksudnya setengah maksa, setengah geregetan, setengah mati ketika main game, haha…
Mengapa beli laptop gaming?
Rasanya memang tidak berlebihan ketika kita rela menunggu beberapa bulan untuk mengumpulkan uang demi terbelinya laptop gaming yang di incar. Bagi yang tidak sabar, hutang bisa juga menjadi alternatif sumber dananya. Apakah itu layak? Menurut saya ya. Laptop gaming yang bagus, sedianya datang dengan kemampuan komputasi yang lebih, terutama pengolah grafisnya. Dibanding dengan ultrabook yang lebih mengedepankan sisi estetis penampilan luarnya.
Karena kemampuannya yang lebih itu tadi, maka buat kita yang dalam pekerjaannya ada tuntutan bekerja dengan grafis dan video, laptop gaming jadi bisa kita gunakan pula untuk bekerja. Minimal sampai balik modal-lah, haha….
Kebanyakan laptop gaming sungguhan tidak sungkan datang dengan desain yang bulky, tebal, nggedebleg, sangar, dan tega membuat pemiliknya mengalami kram punggung saking menahan berat-nya yang sulit dikurangi demi mengejar kinerja sesungguhnya dari kemampuan gaming-nya. Sebut saja CyberPower FangBook X7-200, layarnya 17,3 inchi, beratnya sampai 6,2 kg! Atau ASUS G75VW, lihat tampangnya saja sudah bikin gemetar karena sadar harganya terlalu mahal.
Nah, untuk kelas umum, biasanya asal laptop tersebut bisa memainkan game kelas menengah dengan lancar meski dengan setting resolusi mendekati terendah, cukuplah disebut sebagai gaming laptop.
Apa saja yang dipertimbangkan sebelum membeli laptop gaming?
- Processor
Untuk laptop, jika kita membeli yang berprocessor Intel, maka kemungkinannya kita akan mendapatkan seri U alias ULV – yang dirancang irit daya. Ini agak sukar ditolak. Maka setidaknya yang bisa dipilih adalah seri terbaru dari processor tersebut. Untuk sekarang ya tanya dulu, processor-nya itu sudah Ivy Bridge atau masih Sandy Bridge. Dengan menggunakan versi terbaru meskipun dengan nama core dan clock speed yang sama, anda akan mendapatkan pula fitur-fitur perbaikannya, semisal dukungan pada kartu memory terbaru, dukungan pada integrated PCI Express 3.0, dan sebagainya. Bagaimana dengan processor AMD? Jika Intel membawa Intel HD 3000 dan 4000 untuk processor core i-nya, maka AMD juga punya APU. Bagi banyak orang, processor AMD dengan APU-nya dianggap lebih baik dari milik Intel. Menurut saya sih, hanya beda-beda tipis. Lebihnya adalah harga AMD rata-rata lebih murah. Cari yang terbaru yang bisa dijangkau kantong anda. Itu saja. - Kartu Grafis – VGA – GPU
Untuk sebuah laptop untuk main game, keberadaannya adalah benar suatu keniscayaan. Jangan percaya kalau sales-nya bilang laptop yang anda incar itu kuat main game berat kalau tidak punya modul VGA mandiri. Keuntungan lainnya adalah, rata-rata laptop yang mempunyai fitur dual GPU itu bisa secara otomatis memilih GPU mana yang diaktifkan sesuai dengan beban kerja yang anda berikan pada laptop. Ini akan memberi anda beberapa jam tambahan masa kerja baterainya. Untuk urusan satu ini, pertimbangkan juga dengan versi VGA-nya, misalnya Asus A46CM-WX095D dengan NVIDIA® GeForce® GT635M 2GB dibanding Asus A46CB-WX023D NVIDIA® GeForce® GT740M 2GB. Versi VGAnya berbeda, meski processornya juga beda sih, haha - RAM maksimal
Kebanyakan laptop dengan harga pada kisaran 4 jutaan, sudah datang dengan RAM minimal 2 GB, beberapa malah sudah 4 GB. Sebaiknya perhatikan juga berapa kapasitas RAM maksimal yang bisa dipasang. Selain juga berapa versi tertingginya. Kalau sekarang ya minimal sudah mendukung versi PC-12800-lah. - Storage (HDD – SSD)
Laptop gaming dengan kapasitas hard disk cuman 320 GB? Haduh….! Ya minimal 500 GB begitu, biar tidak nanggung dan bisa menampung koleksi iso game-game terbaru yang besarnya semakin tidak ketulungan itu. Kalau bisa sih yang 750 GB atau 1 TB sekalian. Pertimbangkan juga untuk kemungkinan updgrade hard disk ke SSD. Memang sih yang sekarang beredar masih berkapasitas kecil. Tapi kecepatan dan keiritan daya yang ditawarkannya sangat menggoda. - Layar
Tidak akan ada yang menyalahkan anda kalau asik sekali main game pada laptop dengan diagonal layar 11,6 inchi. Itu sah. Asal kalau lihat ada yang main dengan layar lebih lega, 14 inchi, 15,6 inchi, atau 17,3 begitu, anda tidak boleh meninggalkan layar laptop sendiri loh ya…. Berapa sih ukuran layar terbaik untuk main game? Itu tergantung selera masing-masing. Tapi menurut saya diagonal 15,6 inchi itu nyaman dan lega banget untuk main game. - Baterai
Hmmmm, ini agak merepotkan. Yang paling sering menjadi pengganggu keasyikan main game di laptop adalah baterainya yang terasa cepat sekali habis. Maklum juga sih, kan tenaga yang dibutuhkan memang besar. Pilihlah yang baterainya lumayan. - Kenyamanan pakai
Karena rata-rata laptop gaming itu harganya lebih, biasanya mereka juga memberi nilai lebih dengan tambahan fitur. Pertimbangkan untuk membeli laptop gaming dengan fitur back-lit keyboard. Lumayan kan? Selain itu, tidak ada salahnya mencoba terlebih dahulu beberapa fitur pasti yang ada, misal keberadaan koneksi Bluetooth, kenyamanan keyboard, letak panel-panel dan port. Dicoba saja dulu. Ini investasi loh…. Juga kalau laptop yang anda incar itu berbodi aluminium, bagaimana dengan sengatan listrik statisnya?
Tentu tips memilih laptop gaming di atas masih secara umum. Masing-masing orang pasti memiliki preferensi pilihan sendiri. Bagaimana dengan anda? Sudah yakin dengan pilihan laptop gaming incaran anda? Coba cek di Lazada.co.id atau Bhinneka.com dech.
0 komentar:
Posting Komentar